Senin, 24 Februari 2014

Kisah Orang yang Munafik

Orang munafik yang terkenal bernama Abdullah bin Ubay bin Salul. Ia berpura-pura memeluk agama Islam. Padahal, ia memusuhi Islam dan akan menghancurkannya. Abdullah bin Ubay bin Salul melakukan apa saja untuk menghancurkan Islam. Padahal, ia termasuk sahabat dekat Rasulullah.

Pada suatu hari Abdullah bin Ubay bin Salul melihat keributan di sebuah sumber air di Muraisi’. Saat itu, kaum Muslimin baru saja selesai berperang melawan kabilah (suku) Bani Musthaliq yang menentang Islam.


Keributan terjadi karena pelayan Umar bin Khathab berebut air dengan maula (mantan budak) Bani Auf. Umar bin Khathab adalah sahabat Rasulullah yang berasal dari Mekah. Orang-orang Mekah yang hijrah ke Madinah disebut kaum Muhajirin. Adapun kaum Anshar, suku bangsa yang merupakan penduduk asli Madinah.

Maula Bani Auf mengadu kepada majikannya. Pelayan Umar bin Khathab juga mengadu kepada tuannya. Keduanya merasa panas. Orang-orang Anshar naik pitam. Orang-orang Muhajirin juga marah. Dalam keadaan begitu sewaktu-waktu bisa timbul perang saudara.

Abdullah bin Ubay bin Salul berada di tengah kaum Anshar. Memanaskan suasana dan membakar permusuhan kaum Anshar terhadap kaum Muhajirin.

“Di negeri kita Madinah, orang-orang Muhajirin itu akan mengungguli kita,” katanya. “Demi Allah, kalau kita sudah kembali ke Madinah, kita sebagai orang-orang terhormat harus mengusir mereka, orang-orang yang hina.”

Abdullah bin Ubay bin Salul juga punya pengikut. Mereka adalah orang-orang munafik yang memeluk Islam sekadar kedok belaka. Mereka bersama dengan Abdullah bin Ubay bin Salul ikut dalam perang melawan Bani Musthaliq. Kata Abdullah bin Ubay bin Salul kepada pengikutnya, “Kita tidak perlu mengikuti Muhammad dan para sahabatnya. Kita orang-orang merdeka yang sejak dulu menentukan nasib sendiri. Sekarang ini, kita di bawah pengaruh kaum Muhajirin dan Muhammad itu.”

Ada seorang remaja di dekat Abdullah bin Ubay bin Salul. Remaja itu bernama Zaid bin Arqam. Ia mendengarkan semua ucapan Abdullah bin Ubay bin Salul. Diam-diam ia pergi meninggalkan tempat itu. Dilaporkannya hal itu kepada Rasulullah.

Umar bin Khathab mendengar laporan Zaid bin Arqam. Ia tambah naik pitam.


“Ya, Rasulullah!” katanya. “Izinkan aku membunuhnya. Abdullah bin Ubay bin Salul itu musuh Islam yang paling jahat dan berbahaya!”

Benar kata Umar. Abdullah bin Ubay bin Salul itu memang sangat jahat dan berbahaya. Berulang kali ia berbuat semacam itu. Membahayakan persatuan dan kesatuan umat Islam. Sudah selayaknya ia dijatuhi hukuman mati. Namun, apa kata Rasulullah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar