A. Latar Belakang Pendudukan Jepang di Indonesia
Latar Belakang
Pendudukan militer Jepang di Indonesia, diantaranya;
- Adanya pembaharuan
politik Jepang dari menutup diri menjadi imperialis
- Jepang bermaksud menjadikan Asia sebagai satu kesatuan di bawah pimpinannya
- Jepang membutuhkan bahan mentah industri
- Jepang bermaksud membendung pengaruh imperialisme barat.
- Jepang bermaksud menjadikan Asia sebagai satu kesatuan di bawah pimpinannya
- Jepang membutuhkan bahan mentah industri
- Jepang bermaksud membendung pengaruh imperialisme barat.
Karena ketidak siapan Belanda menghadapi Jepang,akibatnya Jepang dapat merebut Indonesia dengan cara menyerbu dan menduduki instalasi-instalasi penting seperti Tarakan,Balikpapan,Manado,Maluku,Palembang,dan Banjarmasin.
Oleh karena itu tanggal 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat terhadap Jepang,Belanda menyerah di Kalijati,Subang,Jawa Barat.Pihak Belanda diwakili oleh panglima tentara Belanda Letjen Terpoorten dan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda Van Starkenborgh Stachouwer dan Jepang diwakili oleh Jendral Hithoshi Himamura.Jepang membagi Indonesia menjadi 3 wilayah
Oleh karena itu tanggal 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat terhadap Jepang,Belanda menyerah di Kalijati,Subang,Jawa Barat.Pihak Belanda diwakili oleh panglima tentara Belanda Letjen Terpoorten dan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda Van Starkenborgh Stachouwer dan Jepang diwakili oleh Jendral Hithoshi Himamura.Jepang membagi Indonesia menjadi 3 wilayah
a. Wilayah 1 meliputi Pulau Jawa dan Madura dengan pusat komando
pertahanan di Batavia
b. Wilayah 2 meliputi Sumatra dan kepualuan sekitarnya dengan pusat
komando pertahanan di Bukit Tinggi
c. Wilayah 3 meliputi Pulau Kalimantan,Sulawesi,Maluku,Bali,dan Nusa
Tenggara dengan pusat komando pertahanan di Makassar
B. Organisasi-Organisasi Bentukan dari Jepang
a. Gerakan 3A dibentuk pada tanggal 29 April 1942 yang diketuai oleh
Mr.Syamsudin ( mantan anggota Parindra pada zaman Hindia Belanda).Latar
belakang pendirian Gerakan 3A adalah membantu Jepang menghadapi Sekutu namun
tidak berhasil karena organisasi ini tidak dipimpin oleh pemimpin Indonesia
terkemuka.
b. Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dipimpin oleh Empat Serangkai
Ir.Soekarno,Drs.Moh.Hatta,Ki Hajar Dewantara,dan KH Mas Mansyur.Dibentuk pada
bulang Agustus 1942 dan diresmikan pada tanggal 1 Maret 1943.Tujuan pendirian
Putera untuk Jepang adalah untuk memusatkan seluruh kekuatan rakyat dalam
membantu usaha Jepang.Dalam perkembangan dan kegiatan Putera dicurigai dan
dinilai kurang memuaskan oleh Jepang.
c. Jawa Hokokai
Pada
tahun 1944 Jepang yang menduduki Jawa menyatakan berdirinya organisasi “Jawa
Hokokai” atau himpunan kebaktian Jawa sebagai organisasi resmi pemerintah.
d. Badan Pertimbangan Pusat (Chuo Sangi In) dibentuk pada tanggal 5
September 1943 atas anjuran PM Hideki Tojo.Tujuannya untuk memberi masukan dan
pertimbangan pemerintah Jepang dalam mengambil keputusan.Ketua Badan
Pertimbangan Pusat adalah Ir.Soekarno serta wakilnya R.M.AA Koesoemo oetoejo
dan Dr.Boentaran martoatmojo
C. Bentuk-Bentuk perlawanan Rakyat Indonesia
a. Perlawanan rakyat Cot Plieng - Aceh
Perlawanan ini terjadi pada tanggal 10 November 1942 dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil sebagai akibat penindasan sewenang-wenang penjajah Jepang terhadap rakyat Cot Plieng- Aceh
b. Perlawanan rakyat Sukamanah, Singaparna (jawa Barat)
Perlawanan
ini terjadi pada tanggal 25 Februari 1944 dipimpin oleh K.H. Zainal Mustafa.
Jepang memaksa agar K.H. Zainal Mustafa beserta pengikutnya melakukan
penghormatan dengan cara membukukan badan (Seikeirei) kepada kaisar Jepang yang
dianggap Dewa, namun menolak karena bertentangan dengan ajaran Islam
c. Perlawanan rakyat Lohbener dan Sindang (Pantai Utara, Cirebon, Jawa
barat)
Perlawanan
ini terjadi pada tanggal 30 Juli 1944, dipimpin oleh H. Mardiyas, H. Kartwea,
dan Kiai Sreng Seng sebagai akibat penjajah Jepang menyiksa rakyat di desa
Cidempet secara kejam.
d. Perlawanan Rakyat Pontianak (Kalimantan Barat)
Perlawanan
ini terjadi pada tanggal 16 Oktober 1944, dipimpin oleh para pemuda yang akan
melakukan perlawanan terhadap Jepang dengan berkumpul terlebih dahulu di gedung
Medan Sepakat Pontianak.
D.
Bentuk-Bentuk Perlawanan PETA
a. Perlawanan PETA di Blitar (Jawa Timur).
Pada tanggal 14 Februari 1944 perajurit-perajurit PETA di Blitar
dibawah pimpinan Sudanco Supriadi , perlawanan-perlawanan
terhadap Jepang pihak militer Jepang mengetahui bahwa perlawanan Jepang di
Blitar merupakan perlawanan terbesar . Upaya yang dilakukan Jepang untuk
menghadapi perlawanan PETA di Blitar yakni dengan menempatkan pasukan
tentaranya yang dilengkapi dengan tank-tank dan pesawat terbang.
Pada
pertempuran itu Shodanco Supriadi dibantu Shodanco Muradi menyerah kepada
serdadu Jepang. Perajurit-perajurit PETA yang ikut melakukan perlawanan menyerah dan dihadapkan
kemakalah militer Jepang di Jakarta. Beberapa diantaranya dijatuhi hukuman mati
seperti Dr. Ismail, Muradik, Suparyono, Hali Mangkudijaya, Sunanto dan Sudarno.
Supriyadi dan beserta anak buahnya berusaha bertahan dan melanjutkan
perlawanan. Namun hingga Indonesia merdeka, nasib Supriyadi tidak dapat
diketahui
b. Perlawanan PETA di Aceh
Pada
bulan November 1944 meletus perlawanan
Aceh terhadap Jepang yang dipimppin oleh Teuku Hamit yang merupakan sala satu
anggota pasukan Giyugun (semacam perajurit PETA di Sumatra) meskipun masih berusia sekitar 20th tetapin ia
memiliki keberanian memimpin dua Pleton
pasukan Giyugun untuk melawan Jepang keluar dengan cara keluar dari asrama
Giyugun di Jangka Buaya (Aceh) , kemudian membentuk markas pertahanan di lereng-lereng gunung. Pasukan jepang
bertindak cepat dengan menyandera dan mengancam dengan membunuh semua anggota
Teuku Hamid jika ia tidak menyerah
c. Perlawanan PETA di gumilir (cilacap,Jawa tengah)
Perlawanan ini
dipimpan oleh khussaeri, seorang budaneo (komandan regu).tetapi khusaeri dan
kawan-kawan menyerah , atas usaha Daidanco sudirman, khusraeri dan kawan-kawan
tidak di jatuhi hukuman. Pada bulan julli 1944, kedudukan jepang semakin
terdesak oleh sekutu . oleh karena itu jepang memberikan kemerdekaan terhadap
negara-negara asia seperti Birma dan Filipina. Indonesia juga dijanjikan akan
diberikan kemerdekaan oleh jepang pada tanggal 7 September 1945. Pada saat 15
agustus 1945 bangsa indonesia menerima kabar
(melalui sutan syarir) tentang kekealahan jepang dari sekutu.
E. Akibat dari penduduk jepang di Indonesia yaitu adanya dampak positif dan negatif
a. Dampak Positif yaitu :
- Di
perbolehkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi nasional dan menyebabkan bahasa I ndonesia mengukuhkan
diri sebagai bahasa nasional.
-
Didirikannya koperasi untuk kepentingan bersama .
-
Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu Rukun Tetangga
(RT).
-
Diperkenalkan suatu sistem baru dalam bidang pertanian yaitu line system
(sistem pengaturan bercocok tanam secara efisien) yang bertujuan untuk
mrningkatkan produksi pangan.
-
Diperkenalkannya system nipon sentris dan diperkenalkannnya vegratar upacara
sekolah .
-
Jepang dengan terprogram melatih dan
mempersenjatakan pemuda-pemuda Indonesia demi kepentingan jepang pada awalnya,
namun oleh pemuda hal ini dijadikan modal untuk perang.
b.Dampak Negatif yaitu :
- Penghapusa semu organisasi politik.
- Romusha (kerja paksa).
- Krisis ekonomi yang sangat parah.
- Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi yang parah seperti
perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.
- Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris yang
menyebabkan pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil.
- Banyak guru-guru yang dipekerjakan sebagai pejabat-pejabat pada masa
itu yang menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.
- Akibat dari self sufficiency yang terputusnya hubungan antar daerah
F. Nasib Sudanco Supriyadi
sebagai pemimpin PETA
Nasib Sudanco Supriadi pada saat ini belum jelas keberadaannya , ada
yang mengatakan hilang karena bunuh diri ada juga yang mengatakan pada saat
jepang berada di Blitar tahun 1942 merasa
kebingungan karena anggota peta mnyerang jepan secara besar-besaran. Oleh
karena itu jepang menggunakan kelicikannya dengan menipu seluruh anggota PETA,
jika mereka mundur akan diberikan keselamatan seutuhnya namun ternyata jepang
hanya menipu anggota peta dengan cara menculik Sudanco Supriadi dan menyiksa
sampai mati dan dirahasiakan keberadaannya hingga saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar