Senin, 24 Februari 2014

Artikel Hasil Wawancara

 

Kisah Hidup Agus Sulaiman

M
enjadi seorang pemulung saat usia sekolah, tentu saja sangat teramat berat. Terlebih lagi disaat harus membagi waktu antara bekerja dan menuntut ilmu.  Namun, bagi Agus Sulaiman yang usianya baru menginjak 11 tahun, bekerja menjadi pemulung sudah biasa ia lakukan.


Sudah hampir setahun ia bekerja menjadi pemulung. Hal itu ia lakukan untuk membantu kedua orang tuanya, Kardinah dan Warsinah yang juga bekerja sebagai pemulung. Dan sebagai anak ke dua dari empat bersaudara ia merasa perlu untuk membantu adik-adiknya, “ Saya bekerja menjadi pemulung, agar saya dan kedua adik saya dapat bersekolah” begitu katanya. Sungguh ironis, disaat anak-anak seusianya sibuk bermain, ia  malah harus bekerja keras membantu kedua orang tuanya.
 
Agus mulai bekerja setelah pulang dari sekolah. Ia bersekolah di SD Serua 03 kelas lima. Biasanya ia pulang sekolah jam setengah satu siang. Sebelum bekerja menyusul ayah dan ibunya, Agus terlebih dahulu pulang ke rumah yang juga beralamat di Serua.
 
Agus yang usianya masih sangat  muda, menunjukkan semangat yang luar biasa dalam bekerja. Biasanya, ia mengambil sampah  di sekitar Giant dan Super Indo. Tidak semua sampah bisa diambil, sampah yang diambil hanyalah sampah yang dapat di jual kembali seperti botol bekas, plastik bekas dan kardus bekas. Setelah semua barang tadi dikumpulkan selama sebulan, barulah Agus memperoleh uang hasil penjualannya kepada pengepul. 

Untuk hasil kerjanya dengan kedua orangtuanya diperoleh uang sebesar 1 juta rupiah. Akan tetapi uang yang ia peroleh itu tidaklah cukup, “ Uang itu tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga saya yang berjumlah enam orang, untuk itu saya dan keluarga harus berhemat, agar saya bisa menabung untuk sekolah saya nanti” begitu kata Agus yang sangat ingin bersekolah.

Agus bercita-cita menjadi seorang pemain sepak bola yang handal, ia sangat mengidolakan pemain sepak bola Ronaldo. “ Saya ingin menjadi pemain sepak bola yang bisa mengharumkan nama Indonesia, seperti Ronaldo yang sukses membanggakan negaranya” begitu kata Agus. Untuk itulah  ia sangat ingin bersekolah, menggapai cita-citanya, memperbaiki nasip hidupnya dan membanggakan kedua orang tuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar